Subscribe Here!

Enter your email address. It;s free!

Delivered by FeedBurner

Arsip Blog

CERITA BISNIS IMPIAN IKAN ASIN

By On Januari 21, 2018




CERITA BISNIS IMPIAN

BISNIS IKAN ASIN

OLEH :
RAHMAT JATNIKA
24217894
1EB02

TUGAS PENGANTAR BISNIS ( SOFTSKILL)

SRI RAKHMAWATI


UNIVERSITAS GUNADARMA

FAKULTAS EKONOMI

TAHUN AJARAN 2017/2018



KATA PENGANTAR



          Puji dan syukur yang tak terhingga saya panjatkan kehadirat Illahi Rabbi, atas berkah, rahmat, karunia dan hidayah-Nya akhirnya saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Adapun tujuan disusunnya makalah ini ialah sebagai salah satu agenda kegiatan akademis yang harus ditempuh oleh setiap mahasiswa/mahasiswi dalam menyelesaikan studi di tingkat perkuliahan semester I (Pertama), adapun judul yang saya angkat didalam makalah ini adalah mengenai  
“BISNIS IKAN ASIN”. 

 Dalam proses penyusunan makalah ini, saya banyak mendapatkan bantuan, dukungan, serta do’a dari berbagai pihak, oleh karena itu izinkanlah didalam kesempatan ini saya ingin menghaturkan terima kasih dengan penuh rasa hormat serta dengan segala ketulusan hati kepada:
 1.Kedua orang tua, atas curahan kasih sayang yang tiada henti, yang senantiasa mendukung secara moril & materiil serta yang selalu mendo’akan saya  didalam menempuh pendidikan ini.
 2.Ibu Yuli rahayu fitria ningsih, M.Si selaku dosen mata kuliah pengantar ilmu perikanan dan kelautan yang dengan segala keikhlasannya telah memberikan bimbingan, arahan, serta nasehat kepada saya hingga terselesaikannya makalah ini.
3.Teman-teman seperjuangan khususnya fakultas ekonomi  yang senantiasa memberi masukan untuk saya, sehingga dapat menyelesaikan makalah ini.

 Sangatlah disadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan didalam penyusunannya dan jauh dari kesempurnaan, untuk itu saya mengharapkan masukan baik saran maupun kritik yang kiranya dapat membangun dari para pembaca. Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat khususnya bagi kita semua.

                                                                            Jakarta, 20 Januari 2018
                                                                                   Rahmat Jatnika








DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR  ISI

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Pembuatan Makalah
1.4 Manfaat Pembuatan Makalah 

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III  PEMBAHASAN
3.1 Ikan Asin
3.2 Penangkapan 
3.1 Cara Pembuatan Ikan asin 
3.2 Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Pada Proses Pembuatan Ikan Asin 
3.3 Manfaat Ikan Asin 
3.4 Keuntungan Bisnis Ikan Asin Dan Analisa Usahanya
3.5 Cara Meraup Keuntungan Besar Dari Bisnis Ikan Asin
3.6 Cara Memulai Bisnis Berjualan Ikan Asin
3.7 Manisnya Laba dari Bisnis Ikan Asin
3.8 Pemasaran 
3.9 Manajemen Pemasaran Berdasarkan 8 Kondisi Permintaan 

BAB IV  PENUTUP

4.1KESIMPULAN

4.2SARAN




BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

    Sektor perikanan sebagai salah satu pendukung sektor ekonomi memiliki peran dalam pembangunan ekonomi nasional, yaitu memberikan nilai tambah dan mempunyai nilai strategis, serta dapat memberikan manfaat finansial maupun ekonomi, khususnya dalam penyediaan bahan pangan protein, perolehan devisa, dan penyediaan lapangan kerja.
Sejauh ini, pembangunan perikanan yang dilakukan telah menunjukkan hasil yang nyata dan positif terhadap pembangunan nasional. Hal ini terlihat dari sumbangan Produk Domestik Bruto (PDB) sektor perikanan terhadap PDB Nasional yang terus meningkat. Kontribusi sektor perikanan dan kelautan terhadap PDB Nasional mencapai sekitar 12,4%. Bahkan industri perikanan menyerap lebih dari 16 juta tenaga kerja secara langsung. (Dahuri, 2004).

    Ikan asin merupakan bahan makanan yang terbuat dari daging ikan yang diawetkan dengan menambahkan banyak garam. Dengan metode pengawetan ini daging ikan yang biasanya membusuk dalam waktu singkat dapat disimpan di suhu kamar untuk jangka waktu berbulan-bulan, walaupun biasanya harus ditutup rapat. Ikan sebagai bahan makanan yang mengandung protein tinggi dan mengandung asam amino essensial yang diperlukan oleh tubuh, disamping itu nilai biologisnya mencapai 90%, dengan jaringan pengikat sedikit sehingga mudah dicerna oleh konsumen (Adawyah, 2007). Dengan demikian prinsip pembuatan olahan ikan asin merupakan salah satu cara untuk memperpanjang daya simpan dan menambah nilai jual dari poduk tersebut. Sehingga hal ini sangat penting diketahui bagi kita terutama seorang praktikan jurusan perikanan sebagai seorang akademisi dan merupakan ranah bidang ilmu pengetahuan kita. Cara pengawetan ini merupakan usaha yang paling mudah dalam menyelamatkan hasil tangkapan nelayan. Dengan penggaraman proses pembusukan dapat dihambat sehingga ikan dapat disimpan lebih lama. Penggunaan garam sebagai bahan pengawet terutama diandalkan pada kemampuannya menghambat pertumbuhan bakteri dan kegiatan enzim penyebab pembusukan ikan yang terdapat dalam tubuh ikan (Afrianto dan Liviawaty, 1989).

1.2.Rumusan Masalah
1.Cara pembuatan ikan asin.
2.Factor yang mempengaruhi ikan asin
3.Manfaat ikan asin.

1.3 Tujuan Pembuatan Makalah
Makalah ini bertujuan untuk mengetahui cara pembuatan ikan asin, factor yang empengaruhi ikan asin , dan manfaat ikan asin itu sendiri.

1.4 Manfaat Pembuatan Makalah
Dapat mengetahui secara detail tentang pengolahan hasil perikanan.

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

     Ikan asin merupakan bahan makanan yang terbuat dari daging ikan yang diawetkan dengan menambahkan banyak garam. Dengan metode pengawetan ini daging ikan yang biasanya membusuk dalam waktu singkat dapat disimpan di suhu kamar untuk jangka waktu berbulan-bulan, walaupun biasanya harus ditutup rapat. Ikan sebagai bahan makanan yang mengandung protein tinggi dan mengandung asam amino essensial yang diperlukan oleh tubuh, disamping itu nilai biologisnya mencapai 90%, dengan jaringan pengikat sedikit sehingga mudah dicerna oleh konsumen (Adawyah, 2007).
Sejauh ini, pembangunan perikanan yang dilakukan telah menunjukkan hasil yang nyata dan positif terhadap pembangunan nasional. Hal ini terlihat dari sumbangan Produk Domestik Bruto (PDB) sektor perikanan terhadap PDB Nasional yang terus meningkat. Kontribusi sektor perikanan dan kelautan terhadap PDB Nasional mencapai sekitar 12,4%. Bahkan industri perikanan menyerap lebih dari 16 juta tenaga kerja secara langsung. (Dahuri, 2004).
     
       Ikan asin adalah bahan makanan yang terbuat dari daging ikan yang diawetkan dengan menambahkan banyak garam. Dengan metode pengawetan ini daging ikan yang biasanya membusuk dalam waktu singkat dapat disimpan di suhu kamar untuk jangka waktu berbulan-bulan, walaupun biasanya harus ditutup rapat.Selain itu daging ikan yang diasinkan akan bertahan lebih lama dan terhindar dari kerusakan fisik akibat infestasi serangga, ulat lalat dan beberapa jasad renik perusak lainnya (Afrianto,1989).


BAB III. PEMBAHASAN

3.1 Ikan Asin


      Salah satu cara untuk mengawetkan ikan adalah dengan pembuatan ikan asin. Cara pengawetan ini merupakan usaha yang paling mudah dalam menyelamatkan hasiltangkapan nelayan. Dengan penggaraman proses pembusukan dapat dihambat sehinggaikan dapat disimpan lebih lama. Penggunaan garam sebagai bahan pengawet terutamadiandalkan pada kemampuannya menghambat pertumbuhan bakteri dan kegiatan enzimpenyebab pembusukan ikan yang terdapat dalam tubuh ikan.

      Pengolahan ikan asin adalah cara pengawetan ikan yang telah kuno, tetapi saat kini masihbanyak dilakukan orang di berbagai negara. Di Indonesia, bahkan ikan asin masih menempati posisipenting sebagai salah satu bahan pokok kebutuhan hidup rakyat banyak. Meskipun ikan asin sangatmemasyarakat, ternyata pengetahuan masyarakat mengenai ikan asin yang aman dan baik untukdikonsumsi masih kurang. Buktinya ikan asin yang mengandung formalin masih banyak beredar dandikonsumsi, padahal dampaknya sangat merugikan kesehatan.Sebelum membuat ikan asin ada baiknya kita mengetahui perbadaan ikan yang sudah busuk denganikan yang masih segar. Hal ini diperlukan untuk menghasilkan ikan asin yang berkualitas baik.Adapun tanda ikan yang sudah busuk adalah:
  • ·         mata suram dan tenggelam
  • ·         sisik suram dan mudah lepas
  • ·         warna kulitsuram dengan lendir tebal
  • ·         insang berwarna kelabu dengan lendir tebal
  • ·         dinding perut lembek
  • ·         warna keseluruhan suram dan berbau busukTanda ikan yang masih segar
  • ·         daging kenyal
  • ·         mata jernih menonjol
  • ·         sisik kuat dan mengkilat
  • ·         sirip kuat
  • ·         warna keseluruhan termasuk kulit cemerlang
  • ·         insang berwarna merah
  • ·         dinding perut kuat
  • ·         bau ikan segar


Ikan asin adalah makanan awetan yang diolah dengan cara penggaraman dan pengeringan. Ada 3cara pembuatan :
  1. ·         Penggaraman kering dengan pengeringan
  2. ·         Penggaraman basah (perebusan dalam air garam) dengan pengeringan
  3. ·         Penggaraman yang dikombinasikan dengan peragian (pembuatan ikan peda)

3.2 Penangkapan



Cara menangkap ikan mennggunakan jaring, biasa nelayan pergi kelaut menggunakan perahu yangbersayap atau biasa sitempt saya disebut bagan, nelayan biasanya berangkat pada sore hari danpulang di pagi harinya, nelayan akan memulai menangkap ikan pada dini hari, nelayan mulaimenebarkan jarring dan menunggu jam sampai iakan terperangkap dijaring, setelah itu jarringdinaikan untuk mengambil ikan dari jaring dan ikan disimpan pada tempat penyimpanan ikan yangtelah disediakan dan di tambahkan garam pada ikan agar ikan tetap segar

Ikan asin merupakan bahan makanan yang terbuat dari daging ikan yang diawetkan dengan menambahkan banyak garam. Sehingga bahan awetan ikan asin menjadi salah satu produk yang populer dan digemari oleh banyak orang khususnya di Indonesia. Namun yang banyak dilakukan oleh kebanyakan industrirumahan pembuatan ikan asin relatif sederhana dan tidak dengan perhitungan secara ilmiah. Dengan demikian praktikum pembuatan ikan asin yang dilakukan ini memiliki tujuan agar para mahasiswa mengetahui mutu ikan asin dari perbedaan larutan garam dan jenis ikan dan dihasilkan ikan asin dengan kosentrasi tertentu dengan kualitas terbaik.

3.3 Cara Pembuatan Ikan Asin



      Cara pembuatan ikan asin sangat bervariasi tergantung pada jenis dan ukuran ikan, hasil yang diinginkan, serta daerah produksinya. Pada jenis ikan besar terlebih dahulu dilakukan pembelahan dan penyiangan, sedangkan jenis ikan berukuran kecil seperti teri diasin dalam keadaan utuh.Pada dasarnya terdapat tiga cara penggaraman dalam pembuataan ikan asin, yaitu penggaraman kering, penggaraman basah, dan kombinasi keduanya. Penggaraman kering dilakukan dengan cara menaburkan atau melumurkan kristal garam pada seluruh bagian ikan dan rongga perut. Karena garam bersifat higroskopis (bersifat menarik air) dan osmosis, maka air yang terdapat di dalam daging ikan akan tertarik keluar dan membentuk larutan garam pekat, yang kemudian berfungsi sebagai larutan perendam ikan. Cara penggaramankering biasanya diterapkan pada ikan berukuran besar yang dilakukan penyiangan dan pembelahan pada waktu pembuatannya, misalnya ikan gabus, tenggiri, tongkol, pari, jambal, dan cucut.
Penggaraman basah dilakukan dengan cara merendam ikan di dalam larutan garam jenuh, kemudian ditiriskan dan dikeringkan. Penggaraman basah sering diterapkan untuk menggarami ikan-ikan yang berukuran kecil, misalnya teri.Bahan utama yang digunakan untuk pengasinan ikan adalah NaCl. Kemurnian garam akan sangat mempengaruhi mutu ikan asin yang dihasilkan. Garam yang mengandung Cu dan Fe akan menyebabkan daging ikan menjadi berwarna cokelat kotor atau kuning; CaSO4 menyebabkan daging ikan menjadi berwarna putih, kaku dan agak pahit; MgCl2 atau mgSO4 akan menimbulkan rasa agak pahit. Oleh karena itu, sebaiknya menggunakan garam NaCl murni (konsentrasi 95%) agar dapat dihasilkan ikan yang dagingnya berwarna putih kekuningan dan lunak.

      Pembuatan ikan asin yang umum dilakukan oleh para nelayan adalah kombinasi penggaraman kering dan basah, kemudian dikeringkan dengan dijemur. Ikan dicampur dengan kristal garam dengan perbandingan 3 : 1 atau 4 : 1 di dalam bak semen. Campuran ini disiram dengan larutan garam jenuh sebanyak 500 liter untuk 2 - 2.5 ton ikan dan dibiarkan satu sampai tiga malam, tergantung pada cuaca. Setelah penggaraman cukup dan cuaca memungkinkan ikan diangkat dan dibilas dengan air, kemudian dijemur.
Penambahan garam yang biasa dilakukan oleh para nelayan di Indonesia berkisar antara 20 sampai 40 persen berat ikan, kadang-kadang sampai 60-100 persen berat ikan. Lama penggaraman berkisar antara 1-6 hari. Pada cuaca yang baik, pengeringan ikan-ikan kecil seperti teri cukup dilakukan selama 5-7 jam, sedangkan ikan berukuan sedang membutuhkan waktu 2 hari, dan ikan berukuran besar membutuhkan lebih lama kadang-kadang sampai 4 hari.Beberapa produk ikan asin yang berukuran kecil misalnya teri asin putih, teri asin hitam, teri tambang, teri nasi dan jambrong. Ikan-ikan berukuran sedang yang sering diawetkan dengan pengasinan misalya petek, selar, layang, dan sarden, sedangkan ikan asin yang terbuat dari ikan berukuran besar yang telah mengalami pembelahan dan penyiangan pada waktu pembuatannya meliputi ikan gabus, tenggiri, tongkol, pari, jambal, dan cucut.
      
      Kelemahan produk ikan yang diolah dengan cara pengasinan adalah karena kandungan garamnya tinggi, maka rasanya menjadi asin sehingga hanya dapat dikonsumsi dalam jumlah terbatas. Keadaan ini mengakibatkan ikan asin tidak dapat digunakan sebagai makanan sumber protein hewani.

Berikut cara pengolahan/pembuatan ikan asin:
1.Persiapan bahan baku berupa ikan segar yang sudah di keluarkan ususnya dan terlah dicuci hingga bersih.
2.Proses penggarama

Pengadukan Garam (supaya garam dapat menyatu dengan air).

1. Cuci ikan teri sampai bersih, atau jika digunakan ikan yang ukurannya sedang buang sisik dan jerohannya serta cuci sampai bersih. Jika menginginkan proses oengeringan yang kebih cepat, ikan dapat dibelah pada bagian perutnya sedangakn bagian punggung tetap melekat, kemudian dibuka.

2.Setelah dicuci, masukkan ikan ke dalam ember/tong perendaman yang telah diberi butir-butir garam di dalamnya sebagai lapisan pertama. Kemudian susun ikan-ikan tersebut berlapis-lapis dimana diantara lapisan-lapisan ditaburi garam sehingga semua ikan tertutup garam.

3. Ikan yang telah disusun di dalam ember/tong siram dengan larutan garam 40% supaya proses penggaraman terganutng dari jenis ikan asin yang dikehendaki, yaitu

a.  Setengah Asin
Berat garam : ikan adalah 1 : 8 dengan lama perendaman 1-2 jam
b.  Asin
Berat garam : ikan adalah 1 : 4 dengan lama perendaman minimal 12 jam

4.Setelah perendaman selesai, pisah-pisahkan ikan dan atur diatas anyaman bambu untuk dikeringkan dibawah sinar matahari yang terik. Selama penjemuran, ikan dibalik-balikkan supaya penjemuran berlangsung merata. Ikan teri akan lebih cepat kering dan sudah dapat diangkat setelah 5-6 jam jika udaranya cukup panas. Ikan-ikan yang berukuran lebih besar memerlukan waktu lebih lama.

a. Pengasinan Ikan Cara Penggaraman Kering

1.  Timbang garam atau NaCl yang dibutuhkan sebagai berikut :
  • Ikan ukuran besar: 20 – 30% dari berat ikan
  • Ikan ukuran sedang: 15 – 20% dari berat ikan
  • Ikan ukuran kecil: 5% dari berat ikan

2.  Tabur garam di dasar wadah yang dapat berupa bak semen, wadah plastik atau wadah dari tanah liat (tembikar). Susun ikan secara teratur di atas lapisan garam tersebut. Usakahan agar perut ikan menghadap ke dasar wadah. Kemudian diatas ikan ditaburkan kembali garam sehingga seluruh permukaan ikan tertutupi garam. Lapisan garam ini merupakan dasar bagi lapisan ikan berikutnya, demikian seterusnya, sampai di permukaan wadah. Pada lapisan atas taburkan kembali garam sampai menutupi seluruh permukaan ikan, agar ikan tidak dihinggapi lalat.

3.  Tutup bagian atas wadah dengan menggunakan papan yang diberi pemberat. Lama proses penggaraman ikan tergantung pada jenis, tingkat kesegaran dan ukuran ikan, umunya proses penggaraman untuk :
  •  Ikan besar sekitar 2-3 hari
  •  Ikan ukuran sedang sekitar 24 hari
  • Ikan kecik sekitar 12-24 hari
4.  Selesainya proses penggaraman ditandai dengan perubahan tekstur ikan menjadi kencang dan padat.

b. Pengasinan Dengan Cara Penggaraman Basah :

1. Buat larutan garam jenuh, yang akan digunakan sebagai media penggaraman.

2. Susunlah ikan yang akan diproses di dalam wadah yang tidak bocor.Tambahkan larutan garam tadi ke dalam bak berisi ikan, sampai seluruh ikan terendam di dalam air garam.

3. Tutuplah agarm dengan papan yang diberi pemberat dan biarkan sampai proses penggaraman selesai, yang ditandi dengan perubahaan tekstur dagingikan menjadi lebih kencang dan padat.

4.  Cucilah ikan yang telah selesai digarami dengan air bersih, untuk menghilangkan kotoran yang mungkin berasal dari garam.

5. Tiriskan ikan yang telah dicuci hingga benar-benar kering.

6.  Jemur ikan tersebut di bawah sinar matahari sampai kering. Pada waktu penjemuran, sebaiknya bagian tubuh ikan yang dibelah diletakkan menghadap ke atas agar dapat terkena sinar matahari. Ikan harusb sering dibolak-balik agar proses pengeringan lebih cepat. Hindari ikan dari kemungkinan terkena debu dan kotoran.

7.  Periksa derajat kekeringan dengan cara sebagai berikut :
  • Tubuh ikan dengan jari tangan. Jika pada bagian ikan tidak meninggalkan bekas, ikan dapat dianggap cukup kering.
  • Untuk ikan berukuran besar, tutup bagian tubuh ikan yang dibelah. Jika tidak patah, berarti ikan sudah dianggap cukup kering.

8.  Kemas ikan asin yang diperoleh di alam kantong plastk.Setelah dilakukan proses penggaraman dilakukan proses pengeringan. Cara yang umum digunakan untuk mengeringkan ikan adalah dengan menguapkan air dari tubuh ikan, yaitu dengan menggunakan hembusan udara panas. Dengan hawa panas ini, akan terjadi penguapan air dari tubuh ikan dari mulai permukaan hingga ke bagian dalam tubuh ikan. Kecepatan penguapan atau pengeringan dipen garuhi beberapa faktor antara lain :

1).Kecepatan udara. Semakin cepat udara maka ikan akan semakin cepat kering.
2). Suhu udara. Makin tinggi suhu udara maka penguapan akan semakin cepat.
3).Kelembaban udara. Makin lembab udara, proses penguapan akan semakin lambat.
4).Ketebalan daging ikan. Makin tebal daging ikan, proses pengeringan makin berjalan lambat.
5).Arah aliran udara terhadap tubuh ikan. Makin kecil sudut arah udara terhadap posisi tubuh ikan maka ikan semakin cepat kering.
6).Sifat / kandungan tubuh ikan. Ikan yang berkadar lemak tinggi akan lebih sulit dikeringkan.

c. Prosedur Pengeringan
Setelah selesai proses penggaraman, keluarkan ikan dari wadah penggaraman. Cuci dan bersihkan ikan dari kotoran serta sisa-sisa garam yang menempel ditubuhnya. Masukkan ikan ketempat pengeringan pengeringan alami atau pengeringan mekanis. Lama pengeringan dipengaruhi oleh jenis pengeringan yang digunakan serta ukuranikan yang dikeringkan. Setelah kering, ikan disortir berdasarkan kualitasnya dan dikemas dengan baik untukmenghindari kerusakan selama penyimpanan.
Proses Penjemuran Ikan Asin.

3.4 Faktor-faktor yang berpengaruh dalam proses pembuatan ikan asin




Kecepatan meresapnya garam ke dalam tubuh ikan dipengaruhi oleh beberapa hal. Di antaranya:
1.Konsentrasi garam
Semakin tinggi konsentrasi garam yang digunakan, semakin cepat proses masuknya garam ke dalam daging ikan. Akan lebih baik apabila digunakan garam kristal untuk mengasinkan.

2.Jenis garam
Garam dapur murni (NaCl 95%) lebih mudah diserap dan menghasilkan ikan asin dengan kualitas yang lebih baik. Garam rakyat mengandung unsur-unsur lain (Mg, Ca, senyawa sulfat), kotoran, bakteri dan lain-lain yang dapat menghambat penetrasi garam dan merusak rasa ikan.

3.Ketebalan daging ikan
Semakin tebal daging ikan, proses pengasinan akan membutuhkan waktu yang semakin lama dan garam yang lebih banyak. Sehingga ikan-ikan besar biasanya dibelah-belah, dikeping atau diiris tipis sebelum diasinkan.

4.Kadar lemak dalam daging
Kadar lemak yang tinggi (di atas 2%) akan memperlambat penetrasi garam ke dalam daging ikan.

5.Kesegaran daging ikan
Ikan yang kurang segar memiliki daging yang lebih lunak dan cairan tubuh yang mudah keluar, sehingga proses pengasinan bisa lebih cepat. Namun juga garam yang masuk dapat terlalu banyak sehingga ikan menjadi terlalu asin dan kaku.

6.Suhu daging ikan
Semakin tinggi suhu daging ikan, semakin cepat garam masuk ke dalam tubuh ikan.
Buang isi perut ikan (jangan sampai empedunya pecah)

  1. Sayat-sayat (untuk ikan yang ukuran besar) dengan tebal 2~3 cm, belah dari
  2. punggungnya (untuk ikan sedang atau kecil)
  3. Cuci dan masukkan ke dalam wadah (tong kayu) dan taburi garam
  4. Susun dalam bak (tong kayu) yang diselang-silang dengan lapisan garam
  5. kemudian tutup dengan kayu
  6. Simpan dalam ruangan yang tidak mendapat sinar matahari langsung selama 3 hari
  7. Jemur sampai kering kurang lebih selama 3 hari
Masukkan dalam keranjang bambuatau peti kayuAda beberapa cara untuk mempercepat pengeringan ikanasin :

  1. Menjemur ikan di atas para-para setinggi ± 1 m dari atas tanah, di halaman terbuka
  2. Menjemur ikan di dalam ruang pengering dari plastik (solar dryer)
  3. Mengalir udara panas ke permukaan ikan dalam ruangan (mechanical dryer)
  4. Mengatur cara penjemuran ikan, jangan sampai bertumbuk
  5. Membelah daging ikan
  6. Membuat sayatan pada daging ikan.Persyaratan ikan asin yang bermutu baik adalah jika memenuhi syarat Standar Industri Indonesia(SII), yaitu :-
  7. Mempunyai bau, rasa, dan warna normal, serta bentuk yang baik-
  8. Berkadar air paling tinggi 25-
  9. Berkadar garam (NaCl) antara 10 % ~ 20 %-
  10. Tidak mengandung logam jamur, juga tidak terjadi pemerahan bakterPada saat tertentu para produsen juga menggunakan formalin pada ikan asin. Pengawasan yangrendah terhadap produk perikanan menyebabkan para produsen nakal sangat leluasa memakaibahan pengawet berbahaya tersebut. Penggunaan formalin oleh para produsen ikan asin

dikarenakan cara produksinya masih manual, pengeringan ikan masih sangat tergantung dari cuaca.Kalau musim hujan, pengeringan bisa berhari-hari. Begitu air hujan turun, para produsen menutupiikan-ikan yang tengah dijemur itu dengan plastik agar tidak basah. Jika proses penjemuran kurangsempurna, bahan makanan akan mudah ditumbuhi jamur. Bahan makanan menjadi mudah penyokdan hancur, terutama apabila cara pengemasannya tidak rapi dan harus dikirim ke luar kota.Akibatnya, ikan asin itu pun tidak laku di pasaran. Dengan membubuhkan formalin, bahan pengawetbukan untuk makanan maka ikan tidak ditumbuhi jamur dan lebih awet. Pemakaian formalin jugadipercaya dapat mempercepat proses pengeringan dan membuat tampilan fisik tidak cepat rusak.Ikan asin yang mengandung formalin dapat diketahui lewat ciri-ciri antara lain tidak rusak sampailebih dari 1 bulan pada suhu 25 derajat celsius, bersih cerah dan tidak berbau khas ikan asin. Tidakdihinggapi lalat di area berlalat. Selain itu dagingnya kenyal,utuh, lebih putih dan bersih dibandingkan ikan asin tanpa formalin agak berwarna coklat dan lebih tahan lama (Widyaningsih danMurtini, 2006). Ikan asin berformalin ini juga masih banyak dibeli lantaran ketidaktahuan konsumen.Sebagian pembeli juga ingin mendapatkan produk yang awet dengan harga murah.Selain itu, dengan proses penggaraman dan penjemuran pada pembuatan ikan asin, rendemen yangtersisa kurang dari separuh. Bila bahan bakunya seratus kilogram saat masih basah, setelah jadi ikanasin tinggal 40 persen atau 40 kg, kehilangan 60 kg itu sangat merugikan karena harga jualmenggunakan satuan kilogram. Jika memakai formalin, rendemen bisa mencapai 75 persen. Selisih35 persen itu yang dikejar para pengolah.Penggunaan formalin oleh para produsen ikan asin juga cukup mudah, cukup ditambahkan pada saatproses perendaman ikan asin. Hal ini dikarenakan formalin sangat mudah larut dalam air. Jikadicampurkan dengan ikan misalnya, formalin dengan mudah terserap oleh daging ikan. Formalinmempunyai sifat formaldehida mudah larut dalam air sampai kadar 55%, sangat reaktif dalamsuasana alkalis serta bersifat sebagai zat pereduksi kuat, mudah menguap karena titik didihnya yaitu-21°C. secara alami formaldehida juga dapat ditemui dalam asap pada proses pembakaran makananyang bercampur fenol, keton dan resin.


3.3 Manfaat Ikan Asin





LAUT merupakan salah satu karunia Tuhan yang tak terkira dan menakjubkan. Banyak sumber daya alam yang dapat dimanfaatkan di dalamnya, seperti ikan, rumput laut, bahan tambang serta senyawa kimia dan obat yang dapat diekplorasi dari laut, dan salah satunya adalah garam. Garam merupakan senyawa kimia yang sejak lama mewarnai kehidupan manusia. Tanpa garam, makanan akan terasa hambar. Tanpa garam tak pernah ada yang namanya ikan asin. Bahkan sekarang dipercaya metabolisme dalam tubuh manusia dipengaruhi keseimbangan kadar garam dalam tubuh. Ringkasnya garam merupakan kebutuhan esensial dalam kehidupan manusia dari masa ke masa. Garam adalah istilah umum bagi senyawa kimia bernama Natrium Klorida (NaCl). Penggunaannya diperkirakan telah berlangsung sejak 4.700 tahun yang lalu. Sekarang, senyawa kimia ini diproduksi secara besar-besaran dari penguapan air laut, walaupun di beberapa negara lain seperti Australia dan USA garam yang diproduksi lebih banyak bersumber dari penambangan garam.

Total produksi garam di dunia pada tahun 2000 lebih dari 180 juta ton/tahun. Tercatat tiga besar negara produsen garam terbesar dengan kapasitas produksinya berturut-turut adalah AS (42 juta ton), Cina (31 juta ton) dan Kanada (16 juta ton). Sementara Indonesia dengan luas lahan pergaraman sekira 25.000 - 30.000 hektar yang dikelola petani garam dan PT Garam dalam cuaca normal mampu memproduksi garam grade konsumsi sekira 1,8 - 2,0 juta ton/tahun. Pada saat terjadinya curah hujan yang sangat tinggi pada tahun 2000, hanya mampu memproduksi 300.000 ton, sehingga sebagian besar harus dipenuhi dari produk impor. Sedangkan kebutuhan garam industri sekira 1,3 - 1,5 juta ton, di mana hampir seluruh kebutuhan masih dipenuhi produk impor. Menurut penggunaannya, garam dapat digolongkan menjadi garam pro analisa (p.a) yaitu garam untuk reagent (tester) pengujian dan analisis di laboratorium, lalu garam farmasetis untuk keperluan di industri farmasi, garam industri untuk bahan baku industri kimia dan pengeboran minyak, garam konsumsi untuk keperluan garam konsumsi, dan industri makanan, kemudian garam pengawetan untuk keperluan pengawetan ikan.

Penggolongan garam tersebut juga menunjukkan kualitas garam yang digunakan. Sebagai gambaran, untuk garam p.a dan garam farmasi, memunyai kandungan NaCl > 99%, sedangkan untuk garam konsumsi memunyai kandungan NaCl > 94 % dan garam untuk pengawetan memiliki kandungan NaCl > 90 %. Semakin besar kandungan NaCl, akan semakin kompleks dan rumit proses produksi dan pemurniannya, serta akan semakin meningkat nilai ekonominya.


3.4 Keuntungan Bisnis Ikan Asin Dan Analisa Usahanya





      Ikan asin menjadi lauk favorit dan murah meriah ini disukai masyarakat di Indonesia. Ikan asin memiliki rasa yang gurih dan lezat, nikmat dimakan dengan nasi hangat dan sambal. Ikan asin ini biasa dimasak dengan cara digoreng sehingga teksturnya gurih. Indonesia memiliki lautan yang luas sehingga memiliki hasil laut yang melimpah seperti ikan. Dengan banyaknya ikan membuat nelayan harus mengasinkannya agar bisa tahan lama. Dengan mengasinkan ikan maka mampu memperpanjang daya simpan dan mampu meningkatkan nilai jual dari ikan asin. Peluang usaha ikan asin ini begitu menguntungkan mengingat permintaan pasar yang masih meningkat. Ikan asin selain harga yang terjangkau serta mudah didapatkan ini dapat dikonsumsi oleh berbagai golongan usia. Siapa pun dapat merasakan kelezatan yang terdapat  pada ikan asin. Selain nikmat ikan asin juga memiliki aneka kandungan gizi mulai dari protein, lemak, kalsium, karbohidrat, zat besi dan sebagainya. Kandungan gizi yang banyak ini membuat ikan asin selalu diminati dipasaran, cocok sekali dijadikan usaha yang menjajikan.

Memulai Usaha Ikan Asin
Usaha ikan asin ini menarik untuk dijalankan sebab mampu memberikan keuntungan menjajikan bagi pengelola usaha ikan asin. Untuk memulai usaha ikan asin ini dibutuhkan banyak strategi supaya mampu membuat produk ikan asin dilirik oleh konsumen. Strategi usaha ini harus dipelajari dan diterapkan dalam setiap langkah usaha ikan asin. Prosepek bisnis ikan asin sangat cemerlang dilihat dari sisi peminat ikan asin yang besar. Sehingga kesempatan untuk memulai usaha ikan asin dengan strategi jitu masih berpeluang.
Memilih Produk
Ikan asin yang digemari oleh semua lapisan masyarakat ini ialah ikan asin yang berkadar garam sedang atau sedikit. Ikan asin yang terlalu asin ini kurang begitu disukai sehingga hati – hati dalam memilih produk ikan asin supaya target pasar tidak kecewa. Jadi ketahui proses pemilihan ikan asin ini bisa dengan merasakan, melihat secara langsung atau memegangnya. Akan semakin mudah jika Anda mampu membuat ikan asin sendiri sehingga proses pegaraman bisa disesuaikan dengan kebutuhan.
Keuntungan Usaha Ikan Asin
Menjalankan usaha ikan asin ini sangatlah menguntungkan karena banyak yang mencari ikan asin sebagai lauk. Usaha ikan asin juga mudah dijual, proses penjualan yang mudah karena ikan asin dapat dijual di pasar tradisional, diwarung, restauran, warung makan, dan aneka tempat lainnya. Harga jual dari ikan asin juga rumayan dan akan memudahkan mendapatkan keuntungan.
Pembuatan Ikan Asin
Cara membuat ikan asin ini sangat mudah hanya dengan  membeli ikan air tawar atau ikan air laut yang segar. Kemudian ikan ini diasinkan dengan larutan garam pekat. Apabila ikan berukuran besar maka perlu melakukan pemotongan terlebih dahulu supaya garam mudah meresap dalam daging ikan. Diamankan dalam waktu lama lalu jemur dibawah sinar matahari sampai kering sempurna.
Kunci Sukses Usaha Ikan Asin
Cara sukses menjalankan usaha ikan asin ini yaitu mampu mepertahankan usaha dalam jangka waktu lama. Agar usaha selalu diminati ini maka carilah calon pembeli yang banyak, jika memiliki pelanggan yang banyak maka penjualan ikan asin akan selalu berlangsung.
Analisa Usaha Ikan Asin
Menjalankan usaha membutuhkan perhitungan yang matang, begitu juga saat menjalankan peluanag bisnis ikan asin. Untuk mengetahui hitungan analisa usaha dari ikan asin ini silahkan baca infonya :

Asumsi
·         Masa penggunaan baskom besar selama waktu 4 tahun
·         Masa penggunaan pisau selama waktu 3.5 tahun
·         Masa penggunaan penjemur ikan asin selama waktu 3 tahun
·         Masa penggunaan mesin pengemas selama waktu 2 tahun
·         Masa penggunaan peralatan tambahan selama waktu 2 tahun
Peralatan

 Harga 
 Baskom besar
 Rp.
             250,000
 Pisau
 Rp.
               50,000
 Penjemur ikan asin
 Rp.
             300,000
 Mesin pengemas
 Rp.
             350,000
 Peralatan tambahan
 Rp.
             100,000
 Jumlah Investasi
 Rp.
         1,050,000
Biaya Operasional per Bulan


 Biaya Tetap

 Nilai
 Penyusutan baskom besar 1/48 x Rp. 250.000
 Rp.
                 5,208
 Penyusutan pisau 1/42 x Rp. 50.000
 Rp.
                 1,042
 Penyusutan penjemur ikan asin   1/36 x Rp. 300.000
 Rp.
                 6,250
 Penyusutan mesin pengemas  1/24 x Rp. 350.000
 Rp.
                 7,292
 Penyusutan peralatan tambahan  1/24 x Rp. 100.000
 Rp.
                 2,083
 Total Biaya Tetap
 Rp.
               21,875

Biaya Variabel








 Ikan
 Rp.
   350,000
 x
    30
 =
 Rp.
       10,500,000

 Garam
 Rp.
     20,000
 x
    30
 =
 Rp.
             600,000

 Air
 Rp.
     15,000
 x
    30
 =
 Rp.
             450,000

 Plastik kemasan
 Rp.
     10,000
 x
    30
 =
 Rp.
             300,000

 Biaya air
 Rp.
     65,000
 x
      1
 =
 Rp.
                65,000

 Biaya tambahan lain
 Rp.
   100,000
 x
    30
 =
 Rp.
          3,000,000

 Total Biaya Variabel





 Rp.
       14,915,000


Total Biaya Operasional



 Biaya tetap + biaya variabel =
 Rp.
        14,936,875


Pendapatan per Bulan






 Penjualan rata – rata =

     125
 kemasan
 x
 Rp.
       4,500
 =
 Rp.
            562,500

Rp.
       562,500
 x
     30
 hr
 =
 Rp.
      16,875,000


Keuntungan per Bulan






 Laba    = Total Pendapatan – Total Biaya Operasional


 Rp.
     17,250,000
 –
       16,117,396
 =
 Rp.
    1,132,604


Lama Balik Modal








Total Investasi / Keuntungan =
 Rp.
       1,985,000
 :
    1,132,604
 =
     2
 bln






























Bisnis ikan asin  jika mampu dijalankan dengan baik maka akan mampu menghasilkan keuntungan yang menjanjikan. Pada saat menjalankan usaha ikan asin ini membutuhkan keuletan dan ketlatenan dalam proses produksi dan pemasaran produk.
Bagi pemula yang ingin mencoba menjalankan usaha ikan asin maka perlu mempelajari tata cara dalam menjalankan bisnis ikan asin. Salah satu kendala yang biasa dialami oleh pengusaha ikan asin ialah proses penjemuran memakan waktu lama. Ketika permintaan pasar semakin meningkat maka dibutuhkan produk ikan asin yang kering sempurna, sedangkan terik matahari tidak selalu maksimal. Untuk mengatasi kendala proses penjemuran maka cobalah beralih untuk menggunakan mesin oven pengering multiguna. Dengan adanya mesin oven pengering ini maka kegiatan pengeringan akan semakin mudah dan cepat. Mesin ini diciptakan untuk mengganti sinar matahari agar para pengusaha bisa dengan mudah mengeringkan produk tepat waktu. Mesin ini dapat digunakan untuk mengeringkan aneka bahan misalnya ikan asin, makan ringan, kerupuk dan sebagainya.

Untuk yang berminat untuk memiliki mesin pengering multifungsi pengganti sinar matahari ini maka Toko Mesin Maksindo telah menyediakannya. Maksindo merekomendasikan mesin oven pengering ini bagi para pelaku usaha. Hal ini agar membuat kegiatan usaha berjalan dengan lancar dan mudah. Dibantu mesin pengering ini maka tak perlu lagi mengandalkan sinar matahari. Mesin oven pengering ini dapat diandalkan dalam mengeringkan aneka bahan baku makanan dan produk herbal secara sederhana dan cepat. Jadi, bila ingin mengeringkan produk dengan mudah untuk menggantikan sinar matahari segera beli mesin oven pengering. Dapatkan mesinnya hanya di Toko Mesin Maksindo.
Demikian tadi info peluang usaha ikan asin dan analisa usahanya. Menjalankan usaha ikan asin ini mudah dan menguntungkan jadi cocok dijalankan bagi calon pengusaha yang bingung mencari peluang.

 3.5 Cara Meraup Keuntungan Besar Dari Bisnis Ikan Asin





Bisnis ikan asin adalah binis yang menarik untuk di jalankan, karena bisnis ikan asin dapat memberikan keuntungan yang menjanjikan jika di kelola dengan benar, beberapa strategi yang harus di perhatikan dalam menjalankan bisnis ikan asin berikut ini harus di perhatikan dengan baik, agar bisnis ikan asin yang akan kita jalankan menghasilkan keuntungan sesuai harapan kita.

Apa sajakah strategi penting tersebut, berikut adalah penjelasannya.




1. Memilih tempat berjualan yang tepat.

Bisnis ikan asin dapat di lakukan di berbagai tempat, seperti :
·         Berjualan ikan asin di pasar tradisional.
·         Berjualan ikan asin pada toko atau ruko khusus ikan asin di tempat strategis.

Dimanapun tempat berjualan atau berbisnis ikan asin, syarat utama yang harus di perhatikan adalah tingkat kelembaban tempat dan suhu ruangan yang sedang, artinya tempat berjualan tidak boleh terlalu lembab dan juga tidak boleh terlalu panas. Hal ini penting untuk di perhatikan karena, ikan asin jika di tempatkan pada ruangan terlalu lembab dapat mengakibatkan cepatnya terjadi pembusukan dan tumbuhnya jamur, sedangkan jika ikan asin di letakkan pada tempat yang terlalu kering atau panas, dapat berakibat ikan asin akan kering dan mengalami penyusutan berat yang lumayan besar, selain itu tempat penyimpanan ikan asin yang teralu panas atau kering dapat merubah warna tampilan dari ikan asin itu sendiri, sehingga kesan ikan asin yang segar akan hilang secara kasat mata.

Jumlah stok ikan asin yang akan anda lakukan juga harus menjadi penentu utama dalam mempersiapkan tempat yang cocok untuk berjualan, jika stok ikan asin yang anda miliki tidak terlalu banyak maka anda tidak perlu mempersiapkan tempat terlalu mendetil, hal yang cukup dilakukan adalah settinglah agar tempat berjualan ikan asin memiliki kelembaban yang sedang.

Jika stok ikan asin yang anda miliki lebih banyak (lebih dari 1 Ton), maka anda harus memiliki tempat penyimpanan khusus, yaitu kamar Es, kamar Es adalah sebuah ruangan yang sengaja di buat dengan mendesignya secara khusus untuk menempatkan stok ikan asin yang sangat banyak, biasanya kamar Es telah di lengkapi perangkat pendingin ruangan serupa dengan freeser berukuran ruangan besar. Tujuan pembuatan kamar Es adalah agar stok ikan asin yang sangat banyak akan aman dan awet, kamar es juga sangat bermanfaat untuk menghindari kerugian besar akibat ikan asin yang mengalami penurunan kualitas di karenakan proses pembusukan.

2. Cara memilih ikan asin yang berkualitas tinggi.

Ikan asin adalah makanan pelengkap makanan pokok yang sangat di gemari oleh seluruh lapisan masyarakat, dari masyarakat kelas bawah, hingga masyarakat kelas atas.
Ikan asin yang sangat di gemari adalah ikan asin dengan kadar garam yang sedikit dan sedang, jika ikan asin terlalu asin, konsumen kurang begitu menyukainya, karena itu hindarilah membeli ikn asin dengan kadar garam yang terlalu tinggi.

Berikut adalah cara memilih ikan asin yang memiliki kadar garang yang pas dengan selera pembeli atau konsumen.
·         Cara paling mudah untuk mengetahui kadar garam yang terkandung dalam ikan asin adalah dengan menjilatnya secara langsung, jangan khawatir ikan asin yang anda jilat tersebut tidak akan menggangu kesehatan anda, sebab ikan asin adalah ikan yang telah di proses setengah matang, proses pengasinan ikan adalah salah satu jenis cara pengawetan ikan yang aman.
·         Kadar garam yang terkandung dalam ikan asin juga dapat di lihat secara kasat mata, biasanya kadar garam yang tinggi terlihat jelas jika kita perhatikan secara detil, silahan diperhatikan dengan memegangnya secara langsung, anda akan langsung melihat warna pada ikan tersebut, biasanya ikan akan memiliki warna agak putuh garam, dan rasa garam yang tinggi juga dapat di rasakan pada telapak tangan, ada seperti serbuk butiran halus garam yang sangat terasa jika di perhatika dengan seksama.
·         Kadar garam yang tinggi juga dapat di rasakan pada ikan yang di pegang, ikan akan cenderung sedikit agak lengket, hal ini di sebabkan kadar garam yang tinggi.
·         Ikan asin yang memiliki kadar garam yang rendah dan sedang terlihat memiliki warna ikan yang khas, dan jika di lihat pada daging ikan memiliki warna kecoklatan segar.
·         Kadar garang yang sedikit dan sedang juga dapat dirasakan dengan cara memegangnya, biasanya ikan akan sangat terlihat segar dan tidak lengket.

3. Jumlah pembelian ikan asin.

Untuk mendapatkan harga yang murah, sangat di anjurkan membeli setiap jenis ikan asin. /dus atau /karton, sesuai dengan berat timbangan pada setiap kemasan ikan, anda boleh membeli dari setiap ikan asin dengan kemasan dalam karton yang memiliki berat antara 10 s/d 30 Kg, jika memang jenis ikan asin yang ada lebih dari 30 Kg beratnya, maka perhatikan secara hati-hati kondisi ikan asin pada kemasan tersebut, lihat dan perhatikan ikan pada kemasan dari mulai bagian atas, tengah hingga bagian dasar dari kemasan tersebut. Tujuannya adalah agar anda mendapatkan kualitas ikan yang sama dalam satu kemasan. Kadang ada beberapa pemasok ikan asin yang dengan sengaja mencampurkan ikan asin kualitas kurang baik ke dalam kemasan (dicampur).

Perhatian : “Harga ikan asin akan berbeda (lebih mahal) jika anda membelinya dengan menimbangnya perkilo dari setiap jenis ikan”.

4. Menentukan harga menjual yang pas (berkesan murah).

Ikan asin memang tidak memiliki patokan harga yang pasti, alias harga gelap, tidak seperti berdagang beberapa produk dagangan yang lainnya yang memiliki harga terang, atau dapat di ketahui dengan mudah berapa modalnya.
karena itu dalam memberikan harga jual yang cocok dan benar juga harus di perhataikan agar kita dapat bersaing dengan pedagang ikan asin yang lain, berikut adalah cara yang tepat dalam menentukan harga jual dari ikan asin.

Menentukan harga jual ikan asin ada 2 bagian, yaitu:
·         Harga jual grosir (per Kilogram).
·         Harga jual untuk di ecer (dibawah timbangan per Kilogram).

Berikut keterangan lengkapnya.

>>Harga jual grosir.
Konsumen yang membeli pada grosir ikan asin biasanya membeli dengan partai banyak, karena itu anda dapat langsung menawarkan harga /Kilogram dari setiap jenis ikan asin.

Keuntungan yang boleh anda ambil dari setiap jenis ikan asin pada harga /kilogram dari mulai 4.000 IDR hingga 10.000 IDR, sesuaikan saja dengan harga pasaran pada tempat anda berjualan dan kemampuan daya beli konsumen pada tempat anda berjualan atau berdagang.

Ikan asin yang memiliki tanpilan dan kualitas yang bagus juga layak untuk anda jadikan sebagai ujung tombak dalam mendapatkan untung yang lumayan, sebab kadang saat belanja, ada beberapa ikan asin murah dengan kualitas bagus dan jumlahnya tidak banyak (terbatas). Jika kebetulan mendapat ikan asin dengan kualitas baik dengan harga murah, kita boleh menjualnya dengan harga tinggi agar untung lebih besar.

>>Harga jual Ecer.
Harga jual ecer harus berbeda dengan harga menjual kiloan, keuntungan yang harus di dapatkan jumlahnya harus lebih besar, sebab jika di jual ecer ikan asin akan lebih beresiko susut karena timbangan dan banyak di pegang oleh pembeli, alasan inilah yang menjadi penentu harga lebih mahal.

Anda boleh memberi harga dengan cara sebagai berikut.
·         Jika harga perkilo adalah 10.000 IDR, maka harga untu 1/4 Kg adalah 3.500 IDR s/d 4.000 IDR.
·         Anda juga boleh memberikan harga /ons, sebab ada juga beberapa pembeli yang menyukai membeli ikan asin dengan harga perons, jika harga 1/4 adalah 4.000 IDR, maka harga per onsnya adalah 2.000 IDR.

3. Cara menimbang saat berjualan.

keuntungan ikan asin juga sangat tergantung dari cara anda menimbang saat konsumen membeli ikan asin yang anda jual, menimbang ikan asin tidak sama dengan menimbang barang dagangan lain jika anda melakukan penjualan dengan cara mengecernya, sebab jika timbangan berlebih 1 ons saja, maka anda akan berpeluang mengalami kerugian yang besar, karena itu sangat di anjurkan untuk menggunakan timbangan yang memiliki akurasi yang tepat, seperti timbangan digital misalnya.

Jika terpaksa menimbang dengan menggunakan timbangan standar 10 KG yang banyak di gunakan pedagang pada pasar tradisional, perhatikanlah jarum timbangan saat menimbang ikan asin yang akan di beli oleh konsumen, harus pas dan tepat, tidak lebih dan tidak kurang.

Langkah ini sangat penting bukan tanpa alasan, tetapi lebih di karenakan harga ikan asin yang kita ketahui /Kilogramnya cukup lumayan mahal, jika salah dalam menimbang, maka kita akan kehilangan uang yang cukup besar.

Demikianlah artikel lengkap tentang bisnis ikan asin, terutama dalam Cara Meraup Keuntungan Besar dengan menerapkan beberapa strategi penting sebagai faktor penunjangnya.

 
3.6 Cara Memulai Bisnis Berjualan Ikan Asin




Bisnis ikan asin adalah binis yang menarik untuk di jalankan, karena bisnis ikan asin dapat memberikan keuntungan yang menjanjikan jika di kelola dengan benar, beberapa strategi yang harus di perhatikan dalam menjalankan bisnis ikan asin berikut ini harus di perhatikan dengan baik, agar bisnis ikan asin yang akan kita jalankan menghasilkan keuntungan sesuai harapan kita.

Apa sajakah strategi penting tersebut, berikut adalah penjelasannya.




1. Memilih tempat berjualan yang tepat.

Bisnis ikan asin dapat di lakukan di berbagai tempat, seperti :
·         Berjualan ikan asin di pasar tradisional.
·         Berjualan ikan asin pada toko atau ruko khusus ikan asin di tempat strategis.

Dimanapun tempat berjualan atau berbisnis ikan asin, syarat utama yang harus di perhatikan adalah tingkat kelembaban tempat dan suhu ruangan yang sedang, artinya tempat berjualan tidak boleh terlalu lembab dan juga tidak boleh terlalu panas. Hal ini penting untuk di perhatikan karena, ikan asin jika di tempatkan pada ruangan terlalu lembab dapat mengakibatkan cepatnya terjadi pembusukan dan tumbuhnya jamur, sedangkan jika ikan asin di letakkan pada tempat yang terlalu kering atau panas, dapat berakibat ikan asin akan kering dan mengalami penyusutan berat yang lumayan besar, selain itu tempat penyimpanan ikan asin yang teralu panas atau kering dapat merubah warna tampilan dari ikan asin itu sendiri, sehingga kesan ikan asin yang segar akan hilang secara kasat mata.

Jumlah stok ikan asin yang akan anda lakukan juga harus menjadi penentu utama dalam mempersiapkan tempat yang cocok untuk berjualan, jika stok ikan asin yang anda miliki tidak terlalu banyak maka anda tidak perlu mempersiapkan tempat terlalu mendetil, hal yang cukup dilakukan adalah settinglah agar tempat berjualan ikan asin memiliki kelembaban yang sedang.

Jika stok ikan asin yang anda miliki lebih banyak (lebih dari 1 Ton), maka anda harus memiliki tempat penyimpanan khusus, yaitu kamar Es, kamar Es adalah sebuah ruangan yang sengaja di buat dengan mendesignya secara khusus untuk menempatkan stok ikan asin yang sangat banyak, biasanya kamar Es telah di lengkapi perangkat pendingin ruangan serupa dengan freeser berukuran ruangan besar. Tujuan pembuatan kamar Es adalah agar stok ikan asin yang sangat banyak akan aman dan awet, kamar es juga sangat bermanfaat untuk menghindari kerugian besar akibat ikan asin yang mengalami penurunan kualitas di karenakan proses pembusukan.

2. Cara memilih ikan asin yang berkualitas tinggi.

Ikan asin adalah makanan pelengkap makanan pokok yang sangat di gemari oleh seluruh lapisan masyarakat, dari masyarakat kelas bawah, hingga masyarakat kelas atas.
Ikan asin yang sangat di gemari adalah ikan asin dengan kadar garam yang sedikit dan sedang, jika ikan asin terlalu asin, konsumen kurang begitu menyukainya, karena itu hindarilah membeli ikn asin dengan kadar garam yang terlalu tinggi.

Berikut adalah cara memilih ikan asin yang memiliki kadar garang yang pas dengan selera pembeli atau konsumen.
·         Cara paling mudah untuk mengetahui kadar garam yang terkandung dalam ikan asin adalah dengan menjilatnya secara langsung, jangan khawatir ikan asin yang anda jilat tersebut tidak akan menggangu kesehatan anda, sebab ikan asin adalah ikan yang telah di proses setengah matang, proses pengasinan ikan adalah salah satu jenis cara pengawetan ikan yang aman.
·         Kadar garam yang terkandung dalam ikan asin juga dapat di lihat secara kasat mata, biasanya kadar garam yang tinggi terlihat jelas jika kita perhatikan secara detil, silahan diperhatikan dengan memegangnya secara langsung, anda akan langsung melihat warna pada ikan tersebut, biasanya ikan akan memiliki warna agak putuh garam, dan rasa garam yang tinggi juga dapat di rasakan pada telapak tangan, ada seperti serbuk butiran halus garam yang sangat terasa jika di perhatika dengan seksama.
·         Kadar garam yang tinggi juga dapat di rasakan pada ikan yang di pegang, ikan akan cenderung sedikit agak lengket, hal ini di sebabkan kadar garam yang tinggi.
·         Ikan asin yang memiliki kadar garam yang rendah dan sedang terlihat memiliki warna ikan yang khas, dan jika di lihat pada daging ikan memiliki warna kecoklatan segar.
·         Kadar garang yang sedikit dan sedang juga dapat dirasakan dengan cara memegangnya, biasanya ikan akan sangat terlihat segar dan tidak lengket.

3. Jumlah pembelian ikan asin.

Untuk mendapatkan harga yang murah, sangat di anjurkan membeli setiap jenis ikan asin. /dus atau /karton, sesuai dengan berat timbangan pada setiap kemasan ikan, anda boleh membeli dari setiap ikan asin dengan kemasan dalam karton yang memiliki berat antara 10 s/d 30 Kg, jika memang jenis ikan asin yang ada lebih dari 30 Kg beratnya, maka perhatikan secara hati-hati kondisi ikan asin pada kemasan tersebut, lihat dan perhatikan ikan pada kemasan dari mulai bagian atas, tengah hingga bagian dasar dari kemasan tersebut. Tujuannya adalah agar anda mendapatkan kualitas ikan yang sama dalam satu kemasan. Kadang ada beberapa pemasok ikan asin yang dengan sengaja mencampurkan ikan asin kualitas kurang baik ke dalam kemasan (dicampur).

Perhatian : “Harga ikan asin akan berbeda (lebih mahal) jika anda membelinya dengan menimbangnya perkilo dari setiap jenis ikan”.

4. Menentukan harga menjual yang pas (berkesan murah).

Ikan asin memang tidak memiliki patokan harga yang pasti, alias harga gelap, tidak seperti berdagang beberapa produk dagangan yang lainnya yang memiliki harga terang, atau dapat di ketahui dengan mudah berapa modalnya.
karena itu dalam memberikan harga jual yang cocok dan benar juga harus di perhataikan agar kita dapat bersaing dengan pedagang ikan asin yang lain, berikut adalah cara yang tepat dalam menentukan harga jual dari ikan asin.

Menentukan harga jual ikan asin ada 2 bagian, yaitu:
·         Harga jual grosir (per Kilogram).
·         Harga jual untuk di ecer (dibawah timbangan per Kilogram).

Berikut keterangan lengkapnya.

>>Harga jual grosir.
Konsumen yang membeli pada grosir ikan asin biasanya membeli dengan partai banyak, karena itu anda dapat langsung menawarkan harga /Kilogram dari setiap jenis ikan asin.

Keuntungan yang boleh anda ambil dari setiap jenis ikan asin pada harga /kilogram dari mulai 4.000 IDR hingga 10.000 IDR, sesuaikan saja dengan harga pasaran pada tempat anda berjualan dan kemampuan daya beli konsumen pada tempat anda berjualan atau berdagang.

Ikan asin yang memiliki tanpilan dan kualitas yang bagus juga layak untuk anda jadikan sebagai ujung tombak dalam mendapatkan untung yang lumayan, sebab kadang saat belanja, ada beberapa ikan asin murah dengan kualitas bagus dan jumlahnya tidak banyak (terbatas). Jika kebetulan mendapat ikan asin dengan kualitas baik dengan harga murah, kita boleh menjualnya dengan harga tinggi agar untung lebih besar.

>>Harga jual Ecer.
Harga jual ecer harus berbeda dengan harga menjual kiloan, keuntungan yang harus di dapatkan jumlahnya harus lebih besar, sebab jika di jual ecer ikan asin akan lebih beresiko susut karena timbangan dan banyak di pegang oleh pembeli, alasan inilah yang menjadi penentu harga lebih mahal.

Anda boleh memberi harga dengan cara sebagai berikut.
·         Jika harga perkilo adalah 10.000 IDR, maka harga untu 1/4 Kg adalah 3.500 IDR s/d 4.000 IDR.
·         Anda juga boleh memberikan harga /ons, sebab ada juga beberapa pembeli yang menyukai membeli ikan asin dengan harga perons, jika harga 1/4 adalah 4.000 IDR, maka harga per onsnya adalah 2.000 IDR.

3. Cara menimbang saat berjualan.

keuntungan ikan asin juga sangat tergantung dari cara anda menimbang saat konsumen membeli ikan asin yang anda jual, menimbang ikan asin tidak sama dengan menimbang barang dagangan lain jika anda melakukan penjualan dengan cara mengecernya, sebab jika timbangan berlebih 1 ons saja, maka anda akan berpeluang mengalami kerugian yang besar, karena itu sangat di anjurkan untuk menggunakan timbangan yang memiliki akurasi yang tepat, seperti timbangan digital misalnya.

Jika terpaksa menimbang dengan menggunakan timbangan standar 10 KG yang banyak di gunakan pedagang pada pasar tradisional, perhatikanlah jarum timbangan saat menimbang ikan asin yang akan di beli oleh konsumen, harus pas dan tepat, tidak lebih dan tidak kurang.

Langkah ini sangat penting bukan tanpa alasan, tetapi lebih di karenakan harga ikan asin yang kita ketahui /Kilogramnya cukup lumayan mahal, jika salah dalam menimbang, maka kita akan kehilangan uang yang cukup besar.

Demikianlah artikel lengkap tentang bisnis ikan asin, terutama dalam Cara Meraup Keuntungan Besar dengan menerapkan beberapa strategi penting sebagai faktor penunjangnya.


3.7 Manisnya Laba Dari Bisnis Ikan Asin



KALAU Anda ingin mencari ikan asin dengan harga relatif lebih murah dan lengkap pula jenis ikannya, datanglah ke kawasan Muara Angke, Jakarta Utara, tepatnya ke sentra Industri Ikan Asin Muara Angke. Di sini Anda bisa secara langsung bertemu dengan para produsen ikan asin. Bukan penjual ikan asin seperti yang sering Anda temui di pasar-pasar.
Selain membeli ikan asin yang sudah berada dalam kemasan rapi, di sentra yang berdiri sejak 1984 ini Anda bisa melihat langsung proses penjemuran ikan setelah melalui proses penggaraman.

Denta, pengurus harian Kantor Pengolahan Hasil Perikanan Tradisional (PHPT) mengatakan, pemerintah sengaja membuat sentra ini untuk memfasilitasi nelayan dan pengusaha agar produksi olahan ikan asin lebih terkontrol kebersihannya. "Pembangunan sentra ini untuk menampung para pengolah ikan yang dulu berada di Kali Baru, Muara Karang, dan Ancol," kata Denta.

Pengusaha di Kali Baru tergusur karena lahan di sana terkena perluasan pelabuhan. Sedangkan pengusaha yang sebelumnya berada di Ancol harus angkat kaki karena tempatnya terkena perluasan sarana pariwisata. Adapun pengusaha di Muara Karang harus pindah akibat adanya perluasan pembangkit listrik tenaga uap di kawasan itu.
Sentra ini berdiri di atas lahan seluas 4,5 hektare milik pemerintah. Denta mengatakan, ada sekitar 196 pengusaha pengolahan ikan yang menempati sentra ini.

Usaha yang mereka geluti tidak hanya pengolahan ikan asin. Ada beberapa pengusaha yang mengolah ikan asap, ikan pindang, atau pembuatan terasi.
Para pengusaha itu harus membayar uang sewa bulanan kepada pengelola sebesar Rp 50.000 per unit. Setiap unit memiliki luas 150 meter persegi. Pengusaha biasanya membagi lahannya sebagai tempat pengolahan dan lahan penjemuran ikan.
Sentra ini tak jauh letaknya dari tempat pelelangan ikan (TPI) Muara Angke di mana para nelayan melakukan bongkar muatan sehabis melaut.

Lokasinya yang berdekatan dengan TPI Muara Angke memang menguntungkan bagi sentra ini. Haryono, pengusaha pengolahan cumi yang membuak usaha di sentra ini, menilai, sentra pengolahan ikan memang harus menyatu dengan TPI.
Haryono, yang akrab disapa Haji Yono, mengatakan, kesatuan ini akan saling menguntungkan, baik bagi pengusaha pengolahan ikan maupun nelayan. Pengusaha pengolahan ikan bisa cepat mendapat pasokan ikan. Sementara nelayan tak perlu kesulitan memasarkan hasil tangkapannya.

Lantaran dekat dengan TPI, jenis ikan yang diolah di sini terbilang lengkap. Ada saja jambal, tongkol, pari, cumi, dan lain sebagainya. Hanya saja, menurut Charmadi, salah satu pengusaha pengolahan ikan asin, setiap pengusaha di Muara Angke mempunyai spesialisasi jenis ikan yang mereka olah.

Charmadi sendiri yang sudah berusaha di sentra ini selama sepuluh tahun, khusus mengolah ikan jambal. Ada juga pengusaha lainnya yang secara khusus mengolah ikan tongkol, atau ikan cumi dan lainnya. "Jadi masing-masing pengolah ikan memiliki ke-khasan. Meski bisa jadi mereka juga mengolah ikan lain, tapi cuma sedikit," katanya.

Pasokan Bukan Hanya dari Nelayan Angke

Pasokan bahan baku ikan asin di Muara Angke banyak berdatangan dari nelayan sekitar Muara Karang dan Muara Angke, Jakarta. Namun, banyak juga nelayan-nelayan dari daerah seperti Indramayu, Pekalongan, Lampung, dan beberapa tempat lain yang memasok ikan basah untuk sentra ini.

Pengurus harian Kantor Pengolahan Hasil Perikanan Tradisional (PHPT) Denta menuturkan, dalam satu hari, sentra ikan asin Muara Angke bisa menerima pasokan ikan basah rata-rata seberat 20 ton sampai 30 ton. "Sementara hasil pengolahan ikan asin per hari rata-rata bisa mencapai 10 ton hingga 15 ton," katanya.

Haryono, salah satu pengusaha ikan asin di kawasan ini, mengaku, dalam sehari, ia bisa menerima rata-rata lima ton sampai enam ton ikan segar dari nelayan. "Bahkan, saya pernah menerima pasokan ikan basah sebanyak 10 ton dalam sehari," tuturnya. Tapi jika tangkapan ikan nelayan sedang lesu, ia hanya menerima dua ton sampai tiga ton ikan segar saja.

Haryono atau akrab disapa Haji Yono ini telah menggeluti usaha ikan asing selama 26 tahun. Tapi, ia mengaku, beberapa tahun terakhir, ia lebih memilih mengasinkan ikan sotong alias cumi daripada ikan laut lainnya.Sebab, kebanyakan nelayan di Muara Angke juga hanya menangkap cumi sehingga pasokan ikan lain pun kurang. "Sekitar 95% kapal penangkap ikan di Muara Angke merupakan kapal penangkap cumi," imbuhnya.
Dalam satu bulan, Haji Yono bisa menjual cumi kering rata-rata sebanyak 65 ton. Ia mematok harga cumi kering Rp 39.000 hingga Rp 40.000 per kilogram (kg). Sementara, ia sendiri membeli cumi basah dengan harga Rp 17.000 hingga Rp 19.000 per kg dari nelayan.

Jika kondisi normal, omzet yang diraup Haji Yono dalam sebulan bisa mencapai Rp 2,5 miliar. Sementara, untuk keuntungan, Haji Yono mengaku mendapat margin tak lebih dari 20%.

Lain lagi dengan Haji Damra yang sudah lebih dari 10 tahun menggeluti usaha pengolahan ikan di sentra ini. Ia bisa menerima pasokan ikan segar rata-rata sebanyak dua ton per hari. Adapun ikan asing yang ia jual mencapai satu ton per hari.
Haji Damra, yang meneruskan usaha orang tuanya ini, hanya mengolah ikan tongkol untuk dijadikan ikan asin. Ia menjual ikan tongkol asin Rp 11.000 per kg. Berarti dalam sebulan, Haji Damra yang dibantu oleh lima karyawan ini bisa meraup omzet sekitar Rp 330 juta.
Adapun Charmadi, yang sehari-harinya mengolah ikan asin jenis jambal, mengaku bisa menerima pasokan ikan jambal basah antara dua ton sampai tiga ton per hari. Kalau sepi, paling-paling, ia hanya mengolah lima kwintal ikan jambal per hari. "Untungnya, ada nelayan yang langganan memasok ikan jambal kepada saya," imbuhnya.
Charmadi membeli ikan jambal basah dari nelayan seharga Rp 12.000 per kg. Setelah ikan tersebut diolah, ia menjualnya dengan harga Rp 30.000 sampai Rp 32.000 per kg. Ia tak mau menyebutkan berapa omzet maupun keuntungannya dalam sebulan.

Charmadi mengaku, ia hanya pengusaha kecil karena cuma punya satu orang karyawan. Pemasaran produknya pun terbatas untuk kota Jakarta saja.

Paceklik di Musim Angin Barat

Bulan Desember hingga Maret merupakan bulan-bulan yang dibenci nelayan dan produsen ikan asin. Bagaimana tidak, pada bulan-bulan tersebut terjadi musim angin barat. Saat itu, angin di laut bertiup lebih kencang daripada bulan-bulan lain sehingga ombak laut menjadi ganas. Para nelayan pun jadi berfikir dua kali untuk melaut. Kalaupun berani, mereka akan susah menangkap ikan dengan maksimal.

Tak pelak, tangkapan ikan di musim tersebut menurun drastis. Akibatnya, pasokan ikan ke sentra Muara Angke pun ikut menurun. Menurut Haryono, salah seorang pengolahan ikan asin di sentra tersebut, pasokan ikan di bulan Desember hingga Maret biasanya turun sekitar separoh dari pasokan di bulan biasa.

Dalam kondisi normal, Haryono biasa menerima pasokan ikan sotong atau cumi sekitar 5 ton sampai 6 ton per hari. Tapi di musim angin barat, ia cuma bisa menerima pasokan sebanyak 2 ton cumi dalam sehari. Haji Darma, produsen ikan asin lain di kawasan ini, juga mengalami hal serupa. Saat musim barat tiba, pasokan ikan segar masuk ke usaha pembuatan ikan asinnya turun sampai 50% dari pasokan hari biasa.

Sementara Charmadi, pengusaha ikan jambal asin bahkan hanya bisa memasok tiga kuintal ikan jambal per hari di musim barat. Ini jauh dari pasokan ikan di saat normal. "Bahkan ada saat di mana kami tidak mendapat pasokan," katanya.

Meski demikian, Haji Yono mengakui, justru musim barat merupakan masa panen rezeki bagi para pengusaha ikan asin. Karena suplai ikan tangkapan menurun, pasar pun akan mengalami penurunan suplai ikan segar. aat itu, ikan asin bisa menjadi alternatif bagi konsumen. Maka, permintaan ikan asin di musim ini otomatis akan naik dan harganya pun bisa meroket. "Tinggal bagaimana pengusaha ikan asin memutar otaknya agar bisnisnya bertahan dan mendapat laba maksimal," kata Haji Yono.

Namun, Haji Yono mengeluh, musim barat kali ini berbeda dari biasanya. Walaupun pasokan ikan basah turun, namun permintaan ikan asin tidak kunjung meroket. "Di awal tahun ini, pasokan dan penjualan sama-sama mengalami penurunan," ujarnya.
Akibatnya, omzet Haji Yono pun ikut menurun hingga 70%. Jika biasanya dia mampu meraup omzet sekitar Rp 2 miliar per bulan, maka belakangan ini, dia hanya mampu membukukan omzet sekitar Rp 600 juta per bulan.

Penurunan penjualan ikan asin juga diakui oleh Haji Damra. Menurutnya, penurunan penjualan ini disebabkan oleh menurunnya permintaan dari konsumen berkaitan dengan hari raya Maulud Nabi yang jatuh di akhir Februari 2009.

Ia bilang, ketika bulan Maulud, orang Jawa khususnya meminimalkan konsumsi ikan asin. "Ini yang menyebabkan penjualan ikan asin menurun cukup tajam," tegasnya. Alasan ini dibenarkan pula olah Charmadi.

Namun, Haji Yono tak sependapat dengan alasan yang dikemukakan rekannya itu. Menurutnya, harga ikan asin memang sudah terlalu tinggi, sehingga konsumen tidak mampu membeli. "Kalaupun mampu, mereka akan memilih produk lain yang lebih murah untuk konsumsi mereka," ujarnya.

3.8 Pemasaran



Dalam peningkatan pasar dan memenangkan persaingan, perusahaan harus mempunyai kemampuan dalam menjamin mutu suatu produk maupun jasa sehingga dapat mempertahankan kualitasnya. Perusahaan dalam menjamin mutu perlu menetapkan suatu system manajemen mutu yang efektif dan efisien sehingga menghasilkan produk yang berdaya saing tinggi. Dengan manajemen yang terpadu diharapkan manajemen perusahaan mampu menyelenggarakan perusahaannya begerak kearah pertumbuhan yang lebih tepat



3.9 Manajemen Pemasaran Berdasarkan Kondisi 8 Permintaan               







1.PERMINTAAN NEGATIF (NEGATIF DEMAND)

1.Orang yang tidak suka ikan asin.
2.Orang yang alergi ikan asin.
3.Tidak memakannya bagi orang yang vegetarian.
4.Tidak memakannya bagi orang yang darah tinggi (Hipertensi) karena kandungan garamnya yang tinggi.

Tugas saya sebagai manajer:
1.Menganalisis mengapa pasar tidak menyukai produk tersebut (ikan asin) dan apakah program pemasaran yang terdiri dari perancangan ulang produk,harga yang lebih rendah,promosi yang lebih baik,dapat mengubah keyakinan dan perilaku konsumen atau pasar.
2.Mempositifkan permintaan,caranya dengan lebih mengenalkan produk atau jasa melalui promosi.


2.TIDAK ADA PERMINTAAN / SEDIKIT PERMINTAAN (NO DEMAND)

1.Ikan asin yang mengandung formalin tapinya awet atau ikan asin yang tidak mengandung  formalin tapinya agak sedikit busuk.Ada yang mau yaitu yang tidak terlalu peduli dengan masalah kesehatan atau karena keuangannya memang terbatas.

Tugas saya sebagai manajer:
1.Menemukan guna menghubungkan keuntungan dari  produk tersebut (ikan asin) dengan kebutuhan dan minat alamiah seseorang.
2. Berarti orang itu tidak berminat sama sekali terhadap penawaran suatu produk atau jasa. Penawaran yang ada dalam “tidak ada permintaan” ini dapat digolongkan menjadi 3 kategori, yaitu : 

a.Barangnya sudah dikenal tapi dianggap tidak mempunyai nilai 

Misalnya : botol-botol kosong yang ada di tong sampah, kaleng bekas, dll 

Tugas manajer : mencoba menghubungkan produk atau jasa tersebut dengan kebutuhan yang ada dipasar. Misalnya dengan menghubungkan barang rongsokan tersebut dengan pembuatan barang seni. 

b.Barangnya sudah dikenal dan dianggap bernilai, tapi tidak mempunyai nilai untuk pasar tertentu. 

Misalnya : penawaran perahu didaerah yang jauh dari perairan, penawaran mantel tebal didaerah yang tidak pernah dingin 

Tugas manajer : mencoba mengubah lingkungan agar barang yang ditawarkan menjadi bernilai. Misalnya : membuat danau rekreasi untuk menciptakan permintaan terhadap perahu. 

c.Barangnya baru ditemukan dan menghadapi keadaan “tidak ada permintaan” karena pasarnya tidak mengetahui tentang adanya barang-barang tersebut. 

Misalnya : barang-barang perhiasan (biasanya orang baru akan membeli apabila barang tersebut ditunjukkan. 

Tugas manajer : menyebarkan informasi tentang suatu barang yang baru ditemukan ke pasar, agar orang-orang tahu dan tertarik membelinya. 

3.PERMINTAAN YANG TERPENDAM/TERSEMBUNYI/LATENT (LATENT DEMAND)

1.Ikan asin yang tahan lama dan awet hingga tahunan,namun tetap enak,tetap sehat, tetap aman dikonsumsi,dan tidak bau busuk.

Tugas saya sebagai manajer:
1.Mengukur besar kecilnya pasar potensial dan mengembangkan barang dan jasa (ikan asin) yang bisa memuaskan permintaan itu.
2.Mengembangkan produk atau jasa yang dibutuhkan oleh konsumen.

4.PERMINTAAN MENURUN (FAILING DEMAND)
1.Ikan asin yang menggunakan formalin.Formalin merupakan bahan berbahaya dan tidak layak dikonsumsi sehingga ditarik oleh Badan POM.Di sisi lain,itu akan menguntungkan penjual karena akan awet dalam waktu yang lama,di sisi lain juga merugikan dan membahayakan kesehatan konsumen atau pasar.Dengan demikian,permintaan produk tersebut akan menurun.
2.Ikan asin yang mengandung bahan-bahan yang diharamkan dalam islam sehingga ditarik atau dilarang edar oleh fatwa MUI karena tidak ada label atau sertifikat halalnya.Dengan demikian,permintaan produk tersebut akan menurun.

Tugas saya sebagai manajer:
1.Meningkatkan kembali menurunnya permintaan ikan asin melalui berbagai penyempurnaan dan perbaikan produk serta pemasaran ulang secara kreatif.
2.  meningkatkan permintaan / mengembangkan permintaan agar tidak menjadi permintan latent. 

5.PERMINTAAN TIDAK TERATUR (IRREGULAR DEMAND)
1.Permintaan ikan asin yang meningkat pada bulan puasa,sebelum hari raya Idul Fitri dan Idul Adha,dan sebelum hari libur panjang.
Permintaan ikan asin  yang menurun selama Idul Fitri dan Idul Adha.

Tugas saya sebagai manajer:
1.Mencari jalan untuk mengubah pola permintaan yang sama melalui penetapan harga yang fleksibel,promosi,berbagai perangsang,dan insentif lainnya.Ini yang disebut Synchromarketing.
2.Merencanakan sesuatu dengan baik,guna menghadapi keadaan pada masa yang akan dating.
3.Mempersiapkan diri dan membekali diri dengan berbagai ilmu pengetahuan,agar memiliki keterampilan untuk mampu bersaing  pada masa yang akan datang.
4. Mengubah pola permintaan, misal : memberikan harga murah pada masa sepi, dan mengenakan harga yang tinggi pada masa-masa ramai. 

6.PERMINTAAN PENUH (FULL DEMAND)
1.Jumlah permintaan ikan asin sama dengan jumlah penawaran ikan asin.Kondisi ini sulit terjadi.

Tugas saya sebagai manajer:
1.Memperhatikan dan mempertahankan tingkat permintaan saat ini dalam menghadapi perubahan selera konsumen.
2.Meningkatkan persaingan kualitas dengan menjaga kepuasan konsumen.
3. Mempertahankan permintaan, misalnya : dengan mempertahankan tingkat efisiensi pemasaran dengan cara mempertahankan harga jual, mengendalikan biaya, tetap mengadakan promosi.

7.PERMINTAAN BERLIMPAH/BERLEBIHAN (OVER FULL DEMAND)

1.Jumlah permintaan ikan asin lebih besar dari penawaran ikan asin atau jumlah permintaan ikan asin lebih besar dari jumlah ikan asin yang tersedia.

Tugas saya sebagai manajer:
1.Tidak melakukan tindakan,biarkan pelanggan mengatasinya.

2.Mengurangi permintaan dengan menaikkan harga yang lebih tinggi,dan komunikasi mempromosikan dengan produk alternatif yang lain.

3.Mendorong pemanfaatan jasa pada waktu atau kesempatan lain.Cara yang ditempuh adalah:
1.Menerapkan Differential Pricing atau menggunakan insentif harga,misalnya memberikan potongan harga khusus untuk pesanan di dini hari dan hari libur.
2.Melakukan Demarketing pada periode lebih awal sehingga tidak perlu berdesak-desakkan pada saat-saat menjelang lebaran.Iklan tersebut bisa juga disertai dengan potongan harga khusus yang menarik.

4.Menerapkan kelas pelayanan yang berbeda,yakni A,B,dan C.
a.Tarif untuk kelas A (Ikan asin segar yang baru datang dari tempat  pengolahan) lebih mahal,tetapi mendapatkan kualitas dan kesegaran yang lebih baik.
b.Tarif untuk kelas B (Ikan asin yang sudah cukup lama disimpan) lebih murah,tetapi mendapatkan kualitas dibawah kelas A.
c.Tarif untuk kelas C (Ikan asin yang sudah sangat lama disimpan) sangat murah,tetapi mendapatkan kualitas dibawah kelas B.

5. Mengurangi permintaan, misalnya dengan menaikkan harga, mengurangi kegiatan promosi. 


8.PERMINTAAN TIDAK SEHAT (UNWHOLESOME)

1.Permintaan ikan asin berformalin supaya kuat tahan lama.
2.Permintaan ikan asin yang mengandung bahan-bahan yang diharamkan dalam islam.
3.Permintaan ikan asin busuk untuk dijual dirumah makan.
4.Permintaan ikan asin yang diberi pewarna pakaian dan tekstil supaya warnanya tetap menarik dan terlihat segar dalam waktu yang lama.

Tugas saya sebagai manajer :

1.Menyadarkan orang yang menyukai produk ikan asin semacam itu untuk berhenti menyukainya dan mengingatkan akan bahaya,hukuman,dan keharamannya.
2.Menyadarkan orang tersebut untuk berhenti menggunakan alat-alat semacam itu sebagai komunikasi yang membahayakan.
3.Menaikan kualitas harganya dengan harga yang sangat mahal.
4.Mengurangi penyediaannya atau bahkan tidak menyediakannya.
5. Permintaan akan produk-produk seperti rokok, ganja, obat-obatan tertentu yang berbahaya.

BAB IV. PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Ikan asin merupakan bahan makanan yang terbuat dari daging ikan yang diawetkan dengan menambahkan banyak garam. Sehingga bahan awetan ikan asin menjadi salah satu produk yang populer dan digemari oleh banyak orang khususnya di Indonesia. Namun yang banyak dilakukan oleh kebanyakan industrirumahan pembuatan ikan asin relatif sederhana dan tidak dengan perhitungan secara ilmiah. Dengan demikian praktikum pembuatan ikan asin yang dilakukan ini memiliki tujuan agar para mahasiswa mengetahui mutu ikan asin dari perbedaan larutan garam dan jenis ikan dan dihasilkan ikan asin dengan kosentrasi tertentu dengan kualitas terbaik.
  • Pengeringan adalah suatu proses pengawetan yang telah lama dilakukan, pengeringan pada ikan biasanya dengan menguapkan air dari tubuh ikan, yaitu dengan menggunakan hembusan udara panas.
  • Penggaraman adalah suatu rangkaian kegiatan yang bertujuan untuk mengawetkan produk hasil perikanan dengan menggunakan garam
  • Metode penggaraman dapat diklasifikasikan menjadi 3 macam yaitu penggaraman kering,penggaraman basah, dan kombinasi keduanya
  • Metode pengeringan ada dua, yaitu pengeringan secara alami dan pengeringan secara mekani
  • Pengeringan dilakukan setelah dilakukannya proses penggaraman
  • Proses secara keseluruhan dalam pembuatan ikan asin: pencucian bahan mentah, penggaraman, pembilasan, penggeringan, pendinginan (diangin-anginkan) dan diikuti pengepakan sesuai kebutuhan.
Ikan merupakan salah satu sumber proteinhewani yang banyak dikonsumsi masyarakat,mudah didapat, dan harganya murah. Namun ikan cepat mengalami proses kemunduranmutu danpembusukan, dimana hal ini terjadi setelah ikan ditangkap.

Salah satu cara untuk mengawetkan ikan adalah dengan pembuatan ikan asin. Denganpenggaraman proses pembusukan dapat dihambat sehingga ikan dapat disimpan lebih lama.Penggunaan garam sebagai bahan pengawet terutama diandalkan pada kemampuannyamenghambat pertumbuhan bakteri dan kegiatan enzim penyebab pembusukan ikan yangterdapat dalam tubuh ikan.

Pengolahan ikan asin adalah cara pengawetan ikan yang telah kuno, tetapi saat kini masihbanyak dilakukan orang di berbagai negara. Di Indonesia, bahkan ikan asin masih menempatiposisi penting sebagai salah satu bahan pokok kebutuhan hidup masyarakat.

4.2 Saran
Dalam pengolahan ikan asin ini, harus memperhatikan kualitas dan kuantitas ikan .






:)
:(
=(
^_^
:D
=D
|o|
@@,
;)
:-bd
:-d
:p

back to top